Kota Mataram
Contoh story map

Secara umum, penggunaan lahan di Kota Mataram masih menunjukkan pola yang masih relatif seimbang antara kawasan terbangun dan kawasan non terbangun, Kawasan terbangun didominasi oleh kawasan permukiman sementara kawasan non terbangun didominasi oleh lahan semak, tegalan dan tanah kosong. Perkembangan lahan terbangun secara spasial banyak terjadi di wilayah tengah Kota dan menunjukkan arah penyebarana ke wilayah pinggiran (spawrl).


Beberapa kawasan menunjukkan intensitas pemanfaatan ruang yang tinggi seperti perkembangan guna lahan yang padat terjadi di wilayah tengah terutama di kawsaan Kota lama Ampenan, Mataram, dan sela parang. Kepadatan kawasan permukiman di wilayah ini memicu tumbuhnya kawasan-kawasan pendukung seperti kawasan perdagangan, jasa dan komersial lainnya. Kepadatan pemrlukiman yang tinggi mengakibatkan munculnaya kawasan-kawasan kumuh dan tidak teratur di beberapa lokasi.


Beberapa permasalahan terkait lingkungan hunian di Kota Mataram antara lain meliputi :


Sesuai arahan RTRW Kota Mataram 2011-2031, pengembangan kawasan perumahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (1) huruf a, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ruang bermukim masyarakat kota, meliputi kawasan perumahan berkepadatan tinggi, kawasan perumahan berkepadatan sedang, dan kawasan perumahan berkepadatan rendah. Rencana pengembangan kawasan perumahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui:


"Untuk menampilkan halaman ini secara sempurna Anda harus mengaktifkan JavaScript pada browser"